Whishienadaily - Arsitek kawasan Kalijodo Toto Sugito tak mampu menahan air matanya karena malu terhadap Basuki Tjahaja Purnama. Alasannya, karena mantan Bupati Belitung Timur itu memberlakukan asisten rumah tangganya yang notabene muslim lebih baik darinya.
Bermula saat Toto melakukan pertemuan dengan Basuki di Perumahan Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Ternyata pembicaraan tersebut cukup lama hingga akhirnya sudah memasuki waktu untuk melakukan Salat Maghrib.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menawarkan satu ruangan yang berada di lantai dua. Karena di lantai dasar sepertinya kurang sah, mengingat bapak tiga orang ini memiliki anjing sebagai hewan peliharaannya.
Namun, tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Toto. Dia memilih untuk meminjam ruang kamar asisten rumah tangga yang berada di lantai dasar.
"Saya terharu karena malu, kamar pembantu saya enggak semewah itu. Jadi saya berpikir harus memanusiakan pembantu saya, itu inspirasi buat saya. Jadi tidak mungkin Pak Ahok menistakan agama," katanya sambil menahan isak di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).
"Begitu saya masuk ke kamarnya, saya malu. Saya malu sekali. Kamarnya itu pakai AC, nyaman, ada TV 30 inchi flat, bayangin. Saya yang muslim, kamar pembantu saya tidak semewah itu," tambah pria berkaca mata itu melanjutkan ceritanya.
Melihat kondisi itu, Toto tidak percaya bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu melakukan penistaan agama sebagai mana anggapan banyak orang. Sebab, Ahok lebih bisa memanusiakan asisten rumah tangga dibandingkan dirinya yang seorang muslim.
"Pembantunya muslim berjilbab, diberikan tempat yang amat sangat nyaman. Ini bukan dibuat-buat, karena dua kali Salat Maghrib di rumah Pak Ahok. Alhamdulillah, jadi enggak mungkin, sangat enggak mungkin," terangnya.
Pada kesempatan itu pula, dia menegaskan, bersedia untuk menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok. Sebab, karena dia yakin hal tersebut terjadi dengan perlakuan suami Veronica Tan itu kepada asisten rumah tangga yang notabenenya beragama Islam.
"Pak saya mau jadi saksi pak. Saya bersedia menjadi saksi bilamana diperlukan. Dan saya tahu benar Pak Ahok, sikapnya itu apa adanya. Ya udah begitu. Pokoknya mulai dari ketemu sampai pulang kita ketawa-tawa terus. Enggak ada serem-seremnya," tutupnya sembari menyeka air mata.
Bagikan ke orang lain!!
0 Response to "Curhatan Seorang Arsitek Saat Melihat Kamar PRT Ahok yang Sangat Mewah"
Post a Comment