Whishienadaily - Sebelum santer berita akanditertibkannya kawasan Luar Batang dan Pasar Ikan, kedua lokasi tempat ini tak seksi di mata tokoh mana pun.
Pada era VOC, Pasar Ikan dan Luar Batang sempat berfungsi sebagai pasar, tempat pelelangan ikan, serta sebuah tempat yang menjual akuarium.
Dulunya, kapal-kapal dari Pelabuhan Sunda Kelapa dapat dengan mudah merapat ke sana. Bagian depan Museum Bahari yang sekarang dipenuhi oleh toko-toko pun dulunya adalah laut tempat kapal merapat membawa rempah-rempah.
Seiring berjalannya waktu, kawasan itu berangsur sepi dari aktivitas kebaharian, terlebih setelah VOC sudah tidak berkuasa di sana.
Pasar ikan dan tempat pelelangan ikan yang cukup besar itu pun mulai ditempati oleh warga yang lama kelamaan berkembang sendiri menjadi sebuah permukiman padat penduduk. Namun proses jual beli ikan berpindah ke Muara Angke.
Sejak keluar wacana Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penertiban bangunan yang berderet hingga ke muara Sungai Ciliwung di Pelabuhan Sunda Kelapa, warga yang bermukim di sana melakukan perlawanan.
Sejak saat itu, kawasan itu sering mendapat kunjungan mereka yang berniat maju pada Pilkada DKI 2017.
Silahturahmi. Begitu kata para tokoh yang datang berkunjung. Mereka menggelar dialog dan mendengarkan curahan hati warga yang menjadi korban penertiban. Siapa sajakah mereka:
Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno.
Tokoh Partai Gerindra ini, pada 8 April 2016, mengawali safari politiknya ke Pasar Ikan. Setelah penertiban dilakukan, Sandiaga juga kerap datang berkunjung ke kawasan itu.
Mei lalu, Sandiaga juga mengajak kader Gerindra yang juga anggota DPR RI Aryo Djojohadikusumo melihat kondisi Pasar Ikan yang saat itu telah rata dengan tanah.
Saat kunjungannya, Sandiaga banyak menerima permohonan oleh warga Pasar Ikan untuk dicarikan solusi atas penertiban yang terjadi, salah satunya terkait ganti rugi.
Mischa Hasnaeni Moein atau dikenal sebagai "wanita emas".
Mei lalu, Sandiaga juga mengajak kader Gerindra yang juga anggota DPR RI Aryo Djojohadikusumo melihat kondisi Pasar Ikan yang saat itu telah rata dengan tanah.
Saat kunjungannya, Sandiaga banyak menerima permohonan oleh warga Pasar Ikan untuk dicarikan solusi atas penertiban yang terjadi, salah satunya terkait ganti rugi.
Mischa Hasnaeni Moein atau dikenal sebagai "wanita emas".
10 April 2016, Hasnaeni Moein atau kerap dikenal sebagai "wanita emas", mendatangi Pasar Ikan. Hasnaeni datang dengan janji membawa perubahan bagi warga Pasar Ikan.
Kedatangan Hasnaeni sehari sebelum penggusuran yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI. Saat itu, Hasnaeni menjanjikan akan membela para warga dengan menyiapkan 700 pengacara pro bono.
Saat penggusuran, 11 April 2016, Hasnaeni juga datang mengunjungi warga yang tengah meratapi puing-puing rumah mereka. Saat itu, Hasnaeni dengan lantang berujar kalau dirinya tak akan melakukan penggusuran jika terpilih menjadi gubernur.
Sejak Pasar Ikan ditertibkan dan warga Pasar Ikan menjadi "manusia perahu", Hasnaeni tak pernah lagi terlihat di Pasar Ikan.
Abraham "Lulung" Lunggana
Kamis (12/5/2016) malam, Abraham "Lulung" Lunggana atau Haji Lulung mendatangi Masjid Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara. |
12 Mei 2016, pria yang akrab disapa Haji Lulung itu mendatangi warga Luar Batang, Jakarta Utara. Lulung mengaku kedatangannya hanya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI yang ingin mendengar keluhan warga. Lulung tak sempat berkunjung ke Pasar Ikan, yang berjarak tak jauh dari Luar Batang.
Lulung mengkritik Pemprov DKI yang dianggapnya telah semen-mena melakukan penggusuran terhadap warga Pasar Ikan.
Yusril Ihza Mahendra
Yusril terbilang paling sering mendatangi Luar Batang. Sebab, dia adalah kuasa hukum warga Luar Batang yang melakukan perlawanan terkait rencana Pemprov DKI menertibkan kawasan tersebut.
Saat membela Luar Batang, Yusril tak pernah meminta warga Luar Batang mendukungnya menjadi bakal calon gubernur. Namun, warga di sana mendukungnya untuk maju pada Pilkada DKI 2017, melawan Ahok.
Sjafrie Sjamsoeddin
Jumat (15/7/2016), Sjafrie Sjamsoeddin dan M Taufik saat mendatangi Masjid Luar Batang |
Sjafrie yang sempat disebut-sebut bakal didukung Partai Gerindramaju pada Pilkada DKI 2017, sempat berkunjung ke Masjid Luar Batang pada 15 Juli 2016. Saat itu, dia didampingi elite Gerindraseperti Ketua DPD Partai Gerindra DKI M Taufik dan ketua tim penjaringan cagub Gerindra Syarif.
Sjafrie menemui sejumlah warga Luar Batang untuk meminta dukungan. Meski pada akhirnya Gerindra menyatakan resmi mendukung Sandiaga Uno maju pada Pilkada DKI 2017.
Tantowi Yahya
Selain bakal calon kepala daerah, sejumlah anggota parpol juga mendatangi Pasar Ikan, antara lain anggota DPR RI Komisi I DPR RI. Tantowi Yahya datang ke Pasar Ikan, Minggu (8/5/2016).
Kedatangan Tantowi di sana untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Ia juga memberikan sumbangan berupa sembako.
Tantowi juga sempat mendengarkan uneg-uneg dari warga Pasar Ikan terkait nasib mereka saat ditertibkan.
M Taufik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra ini tercatat sudah dua kali mendatangi daerah Luar Batang dan Pasar Ikan. Dalam kunjungan pertamanya, 13 Mei 2016, Taufik datang ke Pasar Ikan dan melihat kawasan itu telah menjadi puing.
Saat itu, Taufik mengatakan akan meminta Komisi A DPRD DKI untuk membahas masalah warga Pasar Ikan.
Taufik juga datang mendampingi Sjafri Sjamsoeddin saat safari politik Sjafrie ke Luar Batang pada 15 Juli 2016. Kedatangan Taufik saat itu untuk meminta dukungan warga Luar Batang agar memilih seluruh kandidat bakal calon yang akan diusungGerindra.
Taufik mengaku kalau pihaknya telah mendapatkan dukungan dari seluruh warga.
Triwisaksana
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS ini mengunjungi Luar Batang pada 12 April 2016. Politisi PKS ini mengakui kalau kedatangannya untuk membahas penertiban Pasar Ikan oleh Pemprov DKI.
Rizal Ramli
Rizal Ramli sudah mendapat dukungan maju Pilkada DKI 2017 oleh "Orang Kita" pimpinan Ahmad Dhani dan organisasi buruh KSPI yang diketuai Said Iqbal. Mantan Menko Bidang Maritim ini belum mengiyakan.
Pada Minggu (7/8/2016) malam, dia menggelar nonton bareng tentang penggusuran Luar Batang dan Pasar Ikan, di Kampung Akuarium, Pasar Ikan. Di sana, dia juga mengkritik kebijakan Ahok mengenai penertiban warga.
Selasa (26/7/2016), sejumlah alat berat mulai diturunkan untuk pembangunan tanggul di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara |
Saat ini, Masjid Luar Batang tidak jadi dirapikan oleh Pemprov DKI Jakarta karena penolakan oleh warga sekitar. Sementara di Pasar Ikan, telah dimulai pengerjaan pembangunan sheet pile (tanggul). Belakangan, warga Luar Batang juga meminta dibuatkan tanggul oleh Pemprov DKI.
Bagikan ke orang lain!!
0 Response to "Kisah Para Penantang Ahok Saat Berwisata Ke Luar Batang Dan Pasar Ikan "
Post a Comment