Whishienadaily - Baru dua dari tujuh partai di "Koalisi Kekeluargaan" yang mendukung Sandiaga Uno menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta. Dua partai itu antara lain PartaiGerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara lima partai lainnya, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), PartaiDemokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), masih belum memastikan dukungan pada Sandiaga Uno.
Proses pembahasan cagub di lima partai itu masih alot dan memunculkan beberapa nama. PDI Perjuangan, misalnya. Partai dengan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta itu terkesan ingin kembaiu mendukung petahana, Basuki Tjahaja Purnama atauAhok. Namun, sejumlah penolakan dari kader di bawah juga turut mewarnai keinginan dari elit partai berlambang banteng hitam itu.
Alhasil, kini PDI Perjuangan lebih memilih untuk menggodok ulang pencalonan. Sedangkan nama Sandiaga Uno hanya masuk dalam proses penjaringan. Partai lainnya seperti PPP dan PAN ingin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju pada Pilkada DKI Jakarta2017.
Kader PDI Perjuangan dinilai tepat untuk menjadi calon gubernur. Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Purnomo sempat mengatakan nama Risma muncul dari keinginan kader partainya di Jakarta.
"Nama Risma ini muncul karena usulan dari bawah. Kalau Sandiaga sudah dekat banget. Makanya nanti akan dikaji ulang," kata Eko di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016).
Berbeda dengan partai lainnya, Demokrat malah masih menggodok delapan nama yang dinyatakan lolos penjaringan di tingkat DPD. Penggodokan dilakukan oleh Majelis Tinggi PartaiDemokrat.
Ada pun nama Sandiaga Uno juga ikut masuk dalam delapan nama tersebut. Terakhir, PKS. Meski sudah diklaim Sandiaga berulang kali bahwa memiliki kesamaan visi dengan Gerindra, partai bernafaskan Islam itu masih irit bicara soal calon gubernur.
Nama Sandiaga sebagai bakal calon gubernur tidak sendiri. Risma juga ikut dipertimbangkan oleh PKS.
"Bu Risma memiliki kriteria sesuai apa yang kami tetapkan, semakin dia menolak (untuk diusung menjadi Cagub DKI Jakarta) makin seksi, makin mahal harganya, makin kesengsem kami," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Agung Setiarso di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016).
Strategi
Eko menjelaskan alasan dari belum adanya dukungan serentak pada Sandiaga untuk menjadi bakal cagub DKI. Menurut Anggota DPR RI itu, dukungan secara terpisah itu bagian untuk menjaga momentum. Dengan satu per satu dukungan itu, ia harapkan akan ada pemberitaan positif dan tak kehilangan momentum untuk melawan Ahok.
"Betapa masifnya Pak Basuki dengan media massa yang ada. Nah, kami gimana bikin gimmick seperti ini," kata Eko.
Sementara itu, Syarif juga mengamini bahwa belum ada momentum tepat untuk deklarasi serentak dukungan pada Sandiaga. Namun, ia menegaskan, bahwa masing-masing partai sudah berembuk dan merencanakan tujuan ke depan.
"Sudah berembuk dan silakan deklarasi masing-masing. Nanti akan ada deklarasi besar kalau sudah ketemu cawagubnya," tegas Syarif.
Saat dikonfirmasi pada Sandiaga, ia mengatakan bahwa menyerahkan kepada lima partai lainnya. Ia hanya menggantungkan harapan agar lima partai lain juga turut mendukung dirinya maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Sumber : kompas.com
Bagikan ke orang lain!!
0 Response to "Masih Bingung Terhadap Deklasi Cagub Dan Cawagub " Koalisi Kekeluargaan " Akan Tunggu Momentum Tepat"
Post a Comment