"Deadline" Makin Dekat, Kebingungan Ahok Sangat Tampak, Jalur PILKADA Mana Yang Akan Dipilihnya

Melalui akun Instagram, Teman Ahok mengaku tak mempermasalahkan jalur yang dipilih Ahok ikut Pilkada DKI 2017.

Whishienadaily - Kegamang mulai tampak dari wajah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama setelah Teman Ahokberhasil mengumpulkan 1 juta data KTP sebagai syarat bagi Basuki alias Ahok mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen.

Sementara itu, di sisi lain, sejumlah partai politik telah menyatakan dukungannya terhadap Ahok.
Dengan demikian, ada dua jalur yang bisa dipilih Ahok mengikuti Pilkada, yakni melalui jalur perseorangan bersama Teman Ahok, atau melalui dukungan partai politik.
Keputusan mengenai pemilihan jalur ini sepenuhnya menjadi kewenangan Ahok. Namun, hingga Senin (18/7/2016), Ahok tak kunjung menetapkan pilihannya.
Jika melihat ke belakang, Ahok pernah mengatakan bahwa maju melalui jalur partai merupakan jalan yang lebih mudah.
Kendati demikian, situasi belakangan ini seolah membuat Ahok sulit memilih jalur partai.
Sebab, di sisi lain, ada Teman Ahok bersama 1 juta warga Jakarta yang berharap Ahok ikut Pilkada melalui jalur independen.
Hingga akhirnya, Ahok berjanji membuat keputusan setelahLebaran. Namun, hingga kini janji itu belum diwujudkan.
Kendati demikian, Ahok tidak diam. Ia tampak memikirkan opsi tersebut dengan saksama. Pada akhir pekan lalu, Ahok bertemu dengan Teman Ahok untuk mendiskusikan masalah ini.
Kini, Ahok pun menyerahkan keputusannya itu kepada Teman Ahok dan kepada partai politik.
"Iya, saya ngikutin saja. Saya kan cuma profesional kerja saja. Mereka ngomong apa ya kita tinggal ngikutin saja," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (18/7/2016).
Ahok mengaku pusing
Ahok menuturkan, Teman Ahok berencana untuk berembuk dengan partai politik.
Dalam waktu dekat, Teman Ahok akan menggelar halalbihalal dengan partai politik pendukung Ahok, yaitu Partai Golkar, PartaiNasdem, dan Partai Hanura.
Menurut Ahok, dialog antara Teman Ahok dan parpol pendukungnya ini sangat penting.
Sebab, kata Ahok, masih ada perbedaan pendapat di internal parpol terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tiap-tiap partai juga kan pecah dua. Tiap partai ada yang setuju (jalur independen), ada yang enggak kan," ujar Ahok.
Ia mengatakan akan menerima keputusan yang diambil Teman Ahok dan partai politik meskipun keputusan itu memintanya untuk ikut jalur partai.
Kendati demikian, Ahok tak memungkiri bahwa ia pernah berjanji untuk maju lewat jalur independen.
Ia hanya akan mengikuti keputusan yang diambil Teman Ahokbersama partai politik. Saat menyampaikan ini, Ahok pun mengaku pusing.
"Memang saya bilang mau independen, tapi kalau merekaputusinnya sama parpol beda? Kamu tanya saja sama mereka deh, aku mah ikut saja. Kayak begitu aku enggak mau pusinglah, yang penting kerja saja," ujar Ahok, Senin.
Pilih apa pun tetap salah
Dalam akun Instagram @temanahokofficial, Teman Ahok, mengimbau agar para pendukung Ahok bersyukur karena jagoan mereka telah memiliki dua pilihan untuk maju Pilkada 2017.
"Namun ketimbang mensyukuri punya dua pilihan, sebagian dari kami malah bersitegang dan berdebat tentang pilihan jalur. Kondisi ini malah dimanfaatkan lawan untuk memecah belah kami," kata Teman Ahok melalui akun Instagramnya. 
Menurut mereka, jalur apa pun yang dipilih Ahok seolah salah bagi lawan-lawan politiknya.
Ketika Teman Ahok mengumpulkan data KTP dan Ahok menyatakan maju melalui jalur independen, kata mereka, lawan politik Ahok justru menyarankan ia ikut jalur partai.
Sementara itu, setelah Ahok membuka diri untung diusung partai, lawan politiknya menilai Ahok tak konsisten dan tidak mengasihani Teman Ahok.
"Jadi apa pun pilihan Ahok, Ahok dan Teman Ahok akan tetap dicitrakan salah. Dan mereka akan mengambil keuntungan agar pendukung Ahok tidak solid," kata Teman Ahok.
Kondisi inilah yang diminta Teman Ahok untuk dipahami bersama. Saat ini, kata mereka, Ahok justru lebih membutuhkan dukungan dibandingkan sebelumnya.
Sebab, Ahok akan membuat keputusan sulit yang berisiko. Keputusan ini, kata Teman Ahok, juga dinantikan lawan politiknya untuk mengatur strategi.
Teman Ahok pun tidak lagi mempermasalahkan jalur yang akan dipilih Ahok. Menurut mereka, yang terpenting adalah menjadikan Ahok kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Penegasan ini juga ditulis dalam akun instagram milik Teman Ahok. "Bagi Teman Ahok, jalur independen maupun parpol sama saja. Kami kembali ke tujuan awal untuk menjadikan Ahok (sebagai) gubernur di periode 2017-2022," tulis Teman Ahok.
"Deadline" semakin dekat
Meskipun demikian, Ahok tak bisa berlama-lama dalam memutuskan. Pendaftaran Pilkada DKI 2017 bagi calon perseorangan akan dibuka mulai bulan depan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan, bakal calon gubernur harus dapat memutuskan kendaraan politik yang akan ditempuh pada Pilkada DKI Jakarta2017 sebelum 3 Agustus 2016.

Sebab, penyerahan syarat dukungan KTP untuk pasangan calon perseorangan dimulai 3 Agustus hingga 7 Agustus 2016.
Hal ini juga berlaku bagi Ahok. "Kalau ada calon perseorangan ingin memutuskan pindah partai politik, ya harus dilakukan sebelum mendaftar atau menyerahkan dukungan. Jadi sebelum tanggal 3 Agustus, atau tanggal 2 Agustus pukul 23.59 ya," kata Sumarno.
Paham akan hal itu, Teman Ahok, parpol, dan Ahok sendiri merencanakan pertemuan untuk membahas jalur mana yang paling tepat ditempuh Ahok.
Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan bahwa Ahok akan mengumumkan jalur yang akan dipilihnya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 setelah pertemuan itu.
"Nanti setelah (pertemuan) itu, Ahok akan umumkan pencalonan dirinya melalui jalur apa dan sama pasangannya sekaligus," kataAmalia.

sumber : kompas.com
Bagikan ke orang lain!!

0 Response to ""Deadline" Makin Dekat, Kebingungan Ahok Sangat Tampak, Jalur PILKADA Mana Yang Akan Dipilihnya"

Post a Comment