Inilah Rekaman Percakapan Lengkap Sanusi Dan Staf Ahok Tentang Pembagian Jatah DPRD

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/4/2016). Ia ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus suap pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.

Whishienadaily- Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja, diduga sempat berbicara dengan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, tentang adanya pembagian jatah suap bagi anggota DPRD DKI.


Jatah suap yang dimaksud terkait finalisasi pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi.
Meski dalam pembicaraan tersebut tidak secara spesifik disebut soal uang, Jaksa Penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menduga bahwa bagi-bagi yang dimaksud terkait suap dari pengembang reklamasi, agar Raperda segera disahkan melalui rapat paripurna DPRD.
"Ada istilah apakah pembagian tidak merata, itu tidak ada tafsiran lain lah kalau bagian yang tidak rata itu selain uang. Ini nanti bisa dikembangkan lagi," ujar Jaksa Ali Fikri di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7/2016).
)
Dalam rekaman pembicaraan, Sanusi kembali mengutarakan adanya pembagian jatah yang tidak merata bagi anggota dewan. Hal tersebut yang menyebabkan peserta rapat paripurna tidak pernah mencukupi syarat pengambilan keputusan.
Akibatnya, rapat paripurna untuk pengesahan dua Raperda terkaitreklamasi tidak juga dimulai, bahkan ditunda selama tiga kali dijadwalkan.
Saat dikonfirmasi Jaksa seputar rekaman tersebut, Sunny mengaku bahwa ia hanya menanyakan kepada Sanusi alasan pembahasanraperda reklamasi tidak kunjung selesai. Sunny mengaku tidak mengetahui  apa yang dikatakan Sanusi.
Ia meminta Jaksa mengklarifikasi pembicaraan tersebut langsungkepada Sanusi. Meski dalam rekaman Sunny sempat menyebut nama salah satu direktur pengembang, Sunny membantah jika dia mengetahui adanya aliran suap.
"Inikan terkait stakeholder-nya, yaitu pengembang, jadi saya tanya, apa sudah ditanyakan ke Pak Budi Nirwono (Direktur PT Kapuk Naga Indah)," kata Sunny.
Dalam persidangan sebelumnya, Jaksa KPK sempat memutarkan rekaman pembicaraan antara Sanusi dan Manajer Perizinan PT Agung Sedayu Group, Saiful Zuhri alias Pupung.
Dalam rekaman itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi diduga bertindak sebagai perantara suap dari Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
Berikut potongan percakapan Sanusi dan Sunny melalui telepon pada 19 Maret 2016:
Sunny: Ah gua yang susah lu gila lu
Sanusi: Gue-gue ikut lu, kalo lu "ci sini" gua langsung berangkat br
Sunny: Tertawa 
Sanusi: Gimana? 
Sunny: Gua per kita perlu ngobrolin soal itu, belum ketok-ketok itu 
Sanusi: Aduh udah gua bilang lah, lu nih, gua kemarin si Harco telpon kan 
Sunny: Ha teru
Sanusi: Gua bilang sampai gua datangin, ini ga beresin, ngarti ga lu. Si Sepuluh tetep pimpinannya, enggak tahu lah, enggak smooth-in orang, ngerti enggak lu. Gua bilang head to head. Orang ini track satu tarik klek, tuktataktek, jadi kok ini enggak bro
Sunny: Wah gawat dong
Sanusi: Yah gua udah kemarin tuh sampai gua bilang ee sama Arisman juga sama teman-teman 
Sunny: He-eh 
Sanusi: Gua bilang ini paling ga jadi lagi
Sunny:Hehe 
Sanusi: Ah lu mas, yah gua udah tahu, orang gini lho jadi gini, ini bukan rahasia umum, lepas dari orang bilang takut wah begana begini, begana begini 
Sunny: Iya  
Sanusi Ngeri enggak lu 
Sunny: Iya 
Sanusi: Tapi bukan rahasia umum 
Sunny: Iya 

Sanusi: Kalau bukan rahasia umum, jadi lu harus head to head, datengin, o ini kunci si Z datengnin, jangan semua dipegang satu orang, bagi dong. Maksudnya gua gitu loh 
Sunny: Ooh 
Sanusi: Nah gua udah arahin banget tapi gua ga diinsturksiin, gua gak berani bro, ngerti ga lo Sunny: ooh 
Sanusi:  Jadi ee si Sepuluh ga itu, ini ginilah ini ada ada serakah-serakahan juga, ngerti ga lu Sunny: (tertawa) 
Sanusi: Ga cakep lah, pokoknya benar-benar gua gua sih terus terang aja, tapi karena gua kan prajurit gitu kan, maksud gua  gua udah berkarya, gua ini prajurit, gua gak bisa karena direct orang sama gitu yah, terus gua anak bawah 

Sanusi: Kan ga berani gua dong, gua hargai kalau gua orangnya jaga etika gitu sepanjang ga diinstruksikan sama yang di.. 
Sunny: Oh tapi kuncinya ada berapa
Sanusi: Ya gak banyak bro kuncinya. Kemarin tuh udah lima puluh satu, ngerti ga lu kan tinggal dua puluhan orang kemarin tanda tangan lima satu kan. Sanusi: Ini gitu-gitu bro, tapi ini head to head ga bisa lu main-main, tapi kalau lu diemin aja ya gak kumpul, ini kan didiemin bro, seolah-olah dia bilang ini ga berani ga ada isi. Situasi begana-begini kata mereka mereka ya lu ngomong ga berani gua udah tau kasar kan gitu loh 

Sunny: Lu udah lapor si Budi segala udah? 
Sanusi: Gua udah lapor, gua malah ee gua lapor si Pupung. Pupung langsung telpon lagi, pada saat itu di paripurna Pupung bilang lu lapor gue informasi gue. Gua langsung lapor bos nih. Gua langsung lapor ini gak jadi paripurna neh, jam empat ga jadi udah jam dua jadi gak jadi-jadi bro karena itu yah apa ee termasuk yang Central Park lu jelasin juga gitu ini. ee gua kan kalau lu tahu gua kalau main dong igut kan ngerti gak lu 

Sunny: Dia ga, dia ga mau keluar kali tuh yang Central Park
Sanusi: Gua gak ngerti, maksudnya gua gua ngelaporin ke dia kan, dia kan cuma Central Park sama Harco kan 
Sunny: Iya betul 
Sanusi: Ha tapi maksdunya gua kan dia didelegasinya kan langsung kepada ketua dong, gua kan anggota gua gak berani  
Sunny: iya ya 
Sanusi: termasuk sama lantai sepuluhnya PDIP-nya 
Sunny: Iya betul 

Sanusi Tapi gua gak ngerti juga maksunya gua udah ingetin mereka waktu mau ketemu di PIK itu 
Sunny: He eh 
Sanusi: kan datang semua tuh 
Sunny: He eh 
Sanusi: Gua dampingi, kan dia tanya gua baiknya gimana Ci, ini lantai sepuluh nih PDIP lantai sepuluh kan nanya gua 
Sunny: Iya iya 
Sanusi: Gua bilang gini caranya, ini satu ini begini, ini dua begini, lu dari fraksi nanti paripurna begini, balegda begini.

sumber : kompas.com
Bagikan ke orang lain!!

0 Response to "Inilah Rekaman Percakapan Lengkap Sanusi Dan Staf Ahok Tentang Pembagian Jatah DPRD "

Post a Comment